Jumat, 01 Juli 2011

MENGENAL SANG MAHASANTRI


Ingat, sejarah perjuangan mahasiswa dalam reformasi 1998 yang berhasil menggulingkan orde baru (President Soeharto), sejarah 1966 yang berhasil menggulingkan orde lama (President Soekarno) dan beberapa sejarah lain yang berhubungan dengan ke-heroikan mahasiswa?

Ingatlah pula, sejarah sang santri yang nyebur kekolam kotoran untuk mencarikan cincin sang guru (kisah Syaikhona Kholil Bangkalan), sejarah sang santri yang penuh tirakat dan kekurangan serta rajin belajar yang kemudian menjadi seorang Ulama’ yang sangat dikagumi dalam ilmu agama -terutama ilmu alat- (sang Blawong: KH. A. Djazuli Usman), sejarah sang santri yang disuruh mundur dari jabatan DPRD  dan disuruh mengajar/ceramah/ngaji saja, serta tidak boleh menerima upah/gaji/uang kecuali makanan/berkat oleh Kyai-nya kemudian dia patuhi secara ikhlas berbuah menjadi orang berpengaruh dikancah internasional (sejarah Dr. KH. Hasyim Muzadi)

Dilatar belakangi oleh beberapa hal diatas, maka penulis menorehkan ketikan di-notebook hitam manis yang selalu diam dan sabar meski sering di-omeli lemot, namun notebook ini tetap ikhlas menemani penulis selama setahun ini. he he he

Mengenal Sang Mahasantri
Istilah mahasantri ini belum lama muncul dipermukaan dan bahkan mungkin terasa baru oleh pembaca, kata mahasantri ini adalah singkatan dari dua kata yang dijadikan satu, yakni kata mahasiswa dan kata santri. Kata mahasantri ini digunakan bagi beberapa kelompok akademis yang menyandang dua status sekaligus yakni status sebagai mahasiswa disebuah perguruan tinggi -baik PTN (Perguruan Tinggi Negeri) maupun PTS (Perguruan Tinggi Swasta)- dan sekaligus menyandang status sebagai santri disebuah pondok pesantren. Istilah ini pertama kali muncul di pondok pesantren mahasiswa al-Hikam Malang kira-kira antara rentang waktu 2007-2010.
Jadi kalau dicari dikamus KBBI belum ada...he he he

Karakteristik mahasantri
Terdapat beberapa karakter atau ciri khas khusus untuk menyandang status mahasantri ini, diantaranya:
1.       Status pribadi harus mahasiswa dan santri.
2.       Dan atau seseorang yang mempunyai karakter dua status tersebut, seperti para pecinta ilmu pengetahuan dan para pengamal ilmu yang penuh ke-tawadluan, ber-etika santun dan penuh tanggungjawab.
3.       Berkarakter penuh kejujuran (honesty/shiddiq), amanah, tabligh dan fathonah, disiplin/istiqamah, responsible, tanggungjawab
Waduh, point ketiga berat banget yaaa... ha ha ha

Keep read!
insaAllah akan penulis konce’i (jawa) atau jabarkan, utamanya point yang ketiga...
semoga Allah memberi kita kesempatan untuk terus belajar, belajar, belajar, dan berkarya, amin

Rahmatullah Isfat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar